Pentas Tahunan UKM TEATER YUPA XX

Ada ‘Pesta para Pencuri’ di Unmul

FOKAL
Pentas Tahunan XX dan Perayaan Hari Jadi ke-22 Teater Yupa
SAMARINDA—Universitas Mulawarman (Unmul) diramaikan oleh rangkaian kegiatan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Teater Yupa. Gedung Auditorium Universitas Mulawarman di padati sekitar 200 para penikmat seni pertunjukan untuk menyaksikan Pentas Tahunan UKM Teater Yupa, kemarin.
Ketua UKM Teater Yupa Unmul, Kaharudin menjelaskan,  UKM yang bergerak di bidang seni ini terbentuk sejak 1991. Dan kini telah menginjakan usia yang ke-22. Tahun ini, mereka menggabungkan dua hajatan besar menjadi satu, yaitu Pentas Tahunan XX dan HUT XXII.
“Keduanya adalah program wajib, kenapa digabung pelaksanaannya karena menyesuaikan dengan agenda-agenda Yupa lainnya, yang bisa dibilang padat untuk tahun ini. Sungguh menguras tenaga dan pikiran namun akhirnya kami telah selesai menuntaskannya. Terbukti tiket terjual hingga mencapai angka 200. Ini merupakan sebuah bentuk apresiaasi yang luar biasa dari masyarakat bagi kami,” ucapnya.
Di dalam pentas tahunan kali ini, Teater Yupa mempersembahkan repertoar yang diadaptasi dari naskah ‘Pesta Para Pencuri’.  Naskah aslinya berjudul ‘Le Bal des Voleurs’ karya Jean Anoulih asal Perancis tahun 1938. Karya ini disadur oleh Rachman Sabur dan disutradarai Cahyo Wicaksono. Para pemain, Gopal, Tirta, Rizki, Intan, Rexki, Riskita, Khoirul, David, Septian, Arman, Eky, Hadi, Arnain, Rinda dan Riska.
“Kurang lebih proses latihan kami selama tiga bulan, latihan kami lakukan setiap hari di sore dan malam hari di Gedung Student Center Unmul. Uniknya selain kami berlatih mempersiapkan pertunjukan, kami juga sembari meramu rangkaian acara HUT  XXII,” ungkap Cahyo.
Secara garis besar pertunjukan ‘Pesta Para Pencuri’ bercerita tentang kisah sekawanan para pencuri dalam menjalani proses kehidupannya. Para pemain membawakan dengan gaya komedi. Alhasil, pertunjukan yang mereka pentaskan sukses meledakan tawa penontonnya hingga akhir pertunjukan. Animo dan respon penonton begitu tinggi untuk mengapresiasi pertunjukan tersebut.
“Kejadian yang ada di pangggung merupakan sebuah peristiwa, dimana kami mencoba untuk menghadirkan pesan-pesan satir. Meski sebagian besar adegan bergenre komedi, justru di dalam komedi itulah terdapat pesan yang begitu dalam, jika penonton jeli menafsirkan maka hal tersebut dapat menjadi pesan untuk direnungkan,” tambahnya.
Ketua panitia pelakasana HUT XXII dan Pentas Tahunan XX, Putri Ayu menjelaskan, rangkaian acara dimulai sejak 28 Mei-2 Juni. Terdiri  dari pesta karya, lomba busana daur ulang, lomba makan tahu dower, lomba penulisan cerpen, pentas tahunan XX, dan spesial talk show anti galau ala Raditya Dika.
“Kali ini kami mengangkat tema ‘Pesta Karya Dalam Ruang Tamu Yupa’ dengan harapan, kebahagian yang kami rasakan di usia yang 22 ini dapat dirasakan oleh masyarakat umum melalui Karya yang kami hidangkan. Alhamdulillah semua kegiatan berjalan lancar hingga akhir, “ Ungkapnya. *korankaltim