Prasasti - "kita lagi mau mulai makan malam, tiba tiba genset mati bensinnya habis tersisa beberapa senter untuk nerangin, Di saat itu angin bertiup deras tapi semakin lama kok semakin kencang sampai pasir pasir pun tertiup ke muka kita, disitu kak lapetang awalnya berteriak pelan dia bilang "badai" , semakin kencang anginnya ia semakin berteriak lantang, terus semakin kencang anginnya ia langsung berteriak keras "badaaaaai" kita semua reflek berdiri dan berlindung di balik mobil." cerita aisyah salah satu anggota biasa ukm teater yupa.
Tepat malam minggu (13/01) teater yupa merasakan derasnya angin puting beliung sekitar pukul 23.00 wita saat memulai makan malam di pantai ambalat.
Berniat Mengisi waktu liburan dengan bermain, camping, dan api unggun dalam rangka melaksanakan salah satu proker divisi humas kepengurusan baru, yakni gathering awal tahun, teater yupa memilih pantai yang berada di perbatasan kutai kartanegara ini sebagai pilihan.
Sejak sabtu pagi (13/01) anggota ukm teater yupa telah berkumpul di gedung Student Center untuk melakukan perjalanan dari samarinda menuju pantai ambalat. Persiapan juga dilakukan dari jauh hari dengan menghubungi anggota anggota dan mempersiapkan perlengkapan. Dalam perjalanannya teater yupa pun harus menempuh perjalanan selama kurang lebih tiga jam menggunakan sepeda motor dan mobil sebagai transportasi. Sempat syok namun kegiatan gathering awal tahun tetap dilanjutkan sampai keesokan paginya. Minggu (14/01) siang akhirnya menjadi akhir perjalanan gathering awal tahun. Ditutup dengan foto bersama, nur rahma selaku ketua teater yupa berharap, "Semoga fieldtrip ini, anggota yupa bisa semakin solit, semakin dekat satu sama lain, dan semangat untuk menghasilkan karya yang lebih baik". /bre