Tim Artistik Tak Mau Buang Waktu


Setting Target Sehari 'Jadi'



Execution Time (agm)

BANDUNG - Tim Artistik Festamasio Unit Kegiatan Mahasiswa Teater Yupa Universitas Mulawarman tidak mau buang waktu soal pembuatan konstruksi setting. Sebelas orang pria berbondong berangkat terlebih dahulu dari markas besar celah-celah langit pimpinan Iman Soleh dari pukul 6 pagi, disusul rombongan perempuan setelahnya (30/4).  
"Sebenarnya kita mau eksekusi langsung saat tiba di bandung kemarin, namun karena ada kebijakan kampus UPI yang tidak memperbolehkan kegiatan lewat jam 11 maka urung kita lakukan," ungkap Fachri Mahayupa selaku sutradara pada perhelatan akbar Festamasio 7, Bandung.
Terpisah Stage Manager, Rakhmad Syarif pun menambahkan adanya batasan waktu berkegiatan di area kampus Universitas Pendidikan Indonesia pada malam hari cukup membuat kaget segenap tim artistik. Pasalnya tim terbiasa melakukan eksekusi artistik pada malam hari. "Rencana yang sudah kita siapkan dari Samarinda, harus berubah. Tadinya sutradara meminta pagi ini selesai, nyatanya pagi ini kita baru mulai bekerja," terangnya.
Kemudian saat dikonfirmasi kepada penata setting, Irwan Lapetang mengungkapkan bahwa penyelesaian konstruksi setting sebisa mungkin dalam satu hari kelar. " Sesuai permintaan Sutradara dan Stage Manager, semua konstruksi sett kelar harus kelar selambatnya jam 11 malam ini. Itu harga mati," tegasnya kepada Prasasti.
Perlu diketahui, adanya batasan waktu berkegiatan malam hari lewat dari pukul sebelas malam tidak hanya menimpa kampus UPI, melainkan seluruh warga kota Bandung. Peraturan daerah baru yang dikeluarkan pemerintahan kota bandung terkait larangan tersebut berlaku sejak 2015, di masa kepemimpinan Ridwan Khamil. "THM, Cafe, tempat nongkrong harus tutup sebelum jam 11. Makanya lepas jam 11 Bandung terasa lengang. Kalau di kampus dulu memang sudah ada aturan tersebut tapi kita masih bebas melakukan aktivitas, tapi kalau sekarang mau gak mau ," tutur Liaison Officer Teater Yupa, Hilda Fauziah kepada Prasasti. (agm/fac)